Seusai babak Final itu jantung Rio berdebar tak menentu, ucapnya dalam hati “sungguh cewek luar biasa tadi”. Tak disadari Kemal menepuk punggung Rio sambil mengucapkan kata kesayangannya “Broo, Kita ke JAKARTA!!!”, ah kau ini membuat shock diriku saja, ujar Rio. Mereka memang rekan se tim LCC UUD 45 yang paling akrab diantara 8 orang yang lain, mungkin karena mereka berdua juga teman seangkatan dan sekelas pula. Ketika memasuki senggang waktu foto bersama Rio pun mencuri waktu untuk sesekali melihat Nanda, seorang gadis SMA teladan Yogyakarta yang berambut poni, punya lesung pipi merah jambu, dan berkulit putih. Wajar saja hati Rio berdebar , Nanda juga ketua tim SMA teladan yang pastinya paling pintar dan paling banyak bicara ketika lomba, tapi sayangnya Nanda dan tim nya hanya puas mendapat runner up di perlombaan final itu. Dengan canggung Rio menepuk punggung Nanda, sembari berkata “Selamat ya runner up juga keren kok!!!”, Nanda pun tersenyum sampai lesung pipinya memerah muda sambil membalas Rio, “wah terimakasih banyak ya, tapi tim kalian lebih keren kok, buktinya nanti mewakili DIY ke kancah nasional!!!”. Tak terduga Affan membuyarkan suasana mereka berdua dengan ikut nimbrungobrolan mereka berdua “wah ada yang terselubung nih, ngobrol cuman berdua???” ujar Affan rekan tim Nanda. Rio pun tersenyum malu, begitupula Nanda hanya diam dan tersenyum diiringi lesung pipinya memerah jambu. Tak terasa moment penting itu berlalu, seusai foto bersama dengan Taufik Kiemas mereka pun buyarmeninggalkan gedung putih itu menuju bus masing-masing untuk segera pulang ke rumah. Setelah 3 hari diasrama lomba, mereka home sick dengan keluarganya. Terlebih Rio yang selalu membawa foto usang kesayangannya, terlihat anak kecil sekali tetapi wajar saja Rio adalah anak semata wayang ibunya yang kemudian ditinggal selama-lamanya oleh Ayahnya karena sang Ayah pernah mengalami kanker paru-paru hingga meninggal. “Rio, cepat mandi dan makan malam nak!!! Ibu sudah buatkan wedang ronde kesukaanmu, ujar Ibunya, “Njeeeh bu!!!” balas Rio. Setelah makan malam dan bercerita panjang lebar dengan Ibunya tentang final lomba selama 3 hari, Rio pun bergegas masuk kekamarnya. Tak menunggu waktu, ia pun langsung membuka Macbook barunya yang didapat dari Ibunya ketika sweet seventeenRio sekitar sebulan yang lalu. Tak sabar Rio pun langsung online akun facebook nya, maklumlah lagi boomingnya jejaring sosial bernama facebook. Melihat notification dan update status itulah kerjaan Rio diwaktu senggangnya.“SMAN 68 JOGYA SIAP KENASIONAL MEWAKILI DIY!!!” itulah posting status terbaru Rio malam itu. Tak disangka 9 orang tim Rio pun sedang ON facebook juga malam itu, baru 1 detik ada 10 orang yang ngelike status Rio dan itupun rekan setimnya sendiri.
Kemal : “Hei broo, belum istirahat kamu???”
Rio : “belum nih broo, lagi asyik main facebook!!!”
Kemal : “udah add friends sama Nanda belum broo???”
Rio : “belum, nggak ngerti akun fb nya aku!!!”
Kemal : “search Nanda Kartikasari SMAN 1 Yogyakarta aja, aku dapet akunnya dari Affan tadi!!!”
Rio : “thanks broo, nanti aku add kok, selamat malam dan selamat tidur!!!”
Kemal : “okelah , selamat tidur juga broo!!!”
Obrolan mereka berdua pun berakhir, sebelum tidur hati rio masih penasaran, ia pun langsung search name Nanda Kartikasari dan tak berbelit-belit benar ucap Kemal , itu Nanda yang ia kagumi ketika final lomba UUD di propinsi kemarin. Rio pun langsung klik “tambahkan sebagai teman” dan tinggal menunggu konfirmasi pertemanan dari Nanda.
Keesokan harinya Rio pun hampir terlambat masuk sekolah, maklumlah tadi malam selain tidur larut malam ditambah fisik lemah akibat dari lombanya kemarin membuat Rio kesiangan bangun pagi. “Untung nggak terlambat” , ujar Rio pelan, kalau terlambat bisa diseret pak Joko bagian kesiswaan (BK) yang super killer itu nanti. Di kelas XI IPA pun berseri-seri menyambut kedatangan Rio, setelah 4 hari Rio nggak masuk sekolah gara-gara lomba LCC UUD kemarin. “Wah selamat ya Rio”, ujar Fendi teman sebangkunya kepada Rio, “iya makasih ya?, ini juga berkat do’a mu dan teman teman semua kok!” balas Rio. Tak lama Bu Yanti guru mapel Bahasa Indonesia pun masuk dan pelajaran pertama pun dimulai. Bu yanti pun mengucapkan selamat juga kepada Rio dan Kemal siswa XI IPA yang baru saja menang di propinsi, karena 8 orang lainnya ada yang berada di kelas XI IPS dan sebagian kelas XII. “Selamat ke Jakarta ya Rio dan Kemal, Ibu bangga kepada kalian berdua!!!”, ujar bu Yanti mencairkan awal pelajaran bahasa indonesia.
Kriiing!!! Kriiing!!! Kriiing!!! , bel 3 kali bertanda berakhirnya semua pelajaran di SMAN 68 Yogyakarta yang tak jauh dari sekolah tersebut Tugu kota Yogyakarta sebagai ikon kota Yogyakarta. Rio pun bergegas pulang kerumah, Winda teman sekelasnya pun menyapa “Rio nanti sore jangan lupa ya belajar kelompok dirumah Cindy!!!, “oke tenang saja aku pasti datang kok???” balas Rio tersenyum kepada Winda. Sesampai nya dirumah Rio pun langsung tergeletak dikamar, wajar saja Ibu Rio memang pulang kerja sore, jadi wajar makan siang Rio biasanya telat menjadi makan sore. Begitupula Rio yang sudah dibangku SMA pun sampai sekarang belum bisa memasak sendiri, jadi mau tidak mau harus menunggu ibu nya pulang kerja membawa makanan. Sambil menunggu Ibu nya pulang, Rio pun langsung membuka macbookkesayangannya dan tancap login akun facebooknya. Seperti biasa meliha ada notification baru atau tidak, “yes!!! I like this!!!” teriak Rio girang, ternyata di notif facebook nya Nanda menerima konfirmasi pertemanan dari Rio. Sangat membuat hati Rio bertabur bintang. Tanpa dibuat buat Nanda pun ternyata juga sedang ON di akun facebooknya, dan mengirim chat kepada Rio,
Nanda : “Heloo, selamat siang RioJ???
Rio : “Heloo juga, siang juga Nanda J , ini Nanda waktu lomba kemarin kan???”
Nanda : “Iya kok, kamu Rio dari SMAN 68 juara lomba kemarin kan???”
Rio : “Iya bener banget, oyaa aku boleh minta kontak mu Nanda???”
Nanda : “Boleh, boleh ini kontak ku 081220128686 J”
Rio : “Oke makasih yaaa, nanti aku hubungin kamu???”
Belum mau beranjak dari obrolan dengan Nanda di chatting facebook Ibu Rio pun datang , Riooo!!! Riooo!!! Ibu pulang nak??? , “iyaa bu!!!” Rio pun membalas panggilan Ibunya dan langsung keluar meninggalkan kamarnya. “Ibu bawakan spagheti kesukaanmu ini”, tamabah Ibu Rio, “Iya Ibu”, balan Rio. Suasana sore itu membuat kedua keluarga kecil itu nampak rukun walau tiada sang ayah disisi mereka. Rio pun sangat senang memiliki satu orang pahlawan didalam dirinya, yang mungkin nanti akan menghantarkan diri Rio menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Dibenak Rio pun terngiang Nanda dan masa depannya nanti.
by: Rasyid Sidiq XII MAK
