Minggu, 27 November 2011

Ngapain capek-capek upacara?????

Hello sobat Sinar, kini sinar mau bahas tentang masalah yang membuat kita galau setiap minggu. Banyak dari kita mengeluhkan upacara yang diadakan tiap minggu dan tidak sedikit pula juga tetap mendukung adanya upacara disetiap minggu ini. Realitas akan membahas tuntas tentang hal ini khusus buat sobat real.
“Sabtu pagi kok upacara”, “habis libur malah upacara”, “hadeeh malesi panass, capeek”, “wah baju baru pake malah keringetan”, “ngganggu pelajaran nich”, ya, ini sebagian gerundelan (sebangsa dengan gremengan, apa ya bahasa Indonesianya, cari sendiri ya:red) sobat-sobat ketika memulai awal minggu di Mu’allimin dan mungkin masih banyak gerundelan-gerundelan lain yang nggak sempet ditulis oleh redaksi (bisa tulis sendiri:red).
Dari gerundelan diatas, timbul pertanyaan di benak kita tentang perlu tidaknya upacara mingguan diadakan. Dari tim investigasi realitas telah menyebarkan angket yang diisi oleh 680 koresponden, terdiri dari 613 santri dan 73 guru. Hasilnya 66% menganggap bahwa upacara mingguan tidak perlu diadakan dengan alasan 211 suara karena capek dan panas, 168 karena mengganggu jam pelajaran, 31 suara mengatakan lebih baik tidur, dan 37 suara karena alasan tidak efektif, efisien, tidak guna, gak jelas, lebih baik ibadah, haram, dan lain-lain. Sisanya, 44 % mendukung perlu diadakan upacara mingguan. 118 suara beralasan karena kedisiplinan, 62 suara karena latihan baris-berbaris, 33 suara mengaggap formalitas belaka, dan 20 suara beralasan menjalin kekeluargaan, nasionalisme, dan lain-lain.  
 
 
Heeemmm, dari hasil investigasi diatas banyak dari manusia-manusia Mu’allimin beranggapan upacara mingguan tidak perlu diadakan dengan banyak pertimbangan serta alasan pula. sebenarnya, apakah memang demikian? Jika ia, kenapa masih dipertahankan untuk diadakan? Atau kenapa tidak ditiadakan saja? Toh, menurut warga Mu’allimin sudah tidak relevan lagi. Pertanyaan ini dijawab oleh Syahrul ramadhan selaku koor perkaderan pr Ipm mu’allimin dalam wawancara exclusive oleh tim investigasi realitas azhar rahmanto dirangkum khusus buat sobat.
Upacara mingguan dianggap sangat perlu diadakan di mu’allimin. Ada beberapa alasan mengapa upacara perlu diadakan. Pertama, ini ajang temu rutin antara santri dan guru-guru, anggota dan pimpinan dalam rangka mempererat tali persaudaraan. Jika ini tidak ada, akan jarang diadakan temu seluruh warga mu’allimin yang berakibat kurangnya komunikasi secara general. Kedua, upacara mingguan sangat penting karena sebagai latihan ketahanan untuk santri mu’allimin. Mengapa demikian? Karena mu’allimin adalah sekolah kader yang tidak boleh kalah hanya dengan pegal dan panas terik matahari. Jika kita kalah hanya dengan alasan tersebut, apakah kita pantas untuk menyebut diri kita kader? Laki-laki bukan?
Ketiga, menciptakan rasa kepemilikan Mu’allimin dan juga tanah air kita. Disetiap upacara kita selalu mendengar yang namanya lagu SKM, Mars IPM hingga lagu Indonesia Raya yang sangat dalam maknanya. Akan tetapi, apakah kita sudah menghayatinya? Sudahkah kita menjadi seorang pemimpin yang berjuang dengan ikhlas? Amanat berjuang dengan gembira di dalam Mars SKM, amanat rela tumpah darah untuk Indonesia. Sudahkah kita laksanakan? Sudahkah kita menjadi warga yang baik? Sudahkah kita memberikan sesuatu untuk negeri tercinta? Jawabannya adalah belum. Oleh karena itu, diadakannya itu perlu.
Dan terakhir, Tidak ada pohon yang tak pernah patah rantingnya, justru itu merupakan proses untuk menjadikan ranting yang lebih kuat. begitu pula upacara ini, berbagai masalah yang timbul harusnya kita selesaikan bersama dan jadikan sebagai proses pendewasaan bagi kita semua agar hari ini dan esok lebih baik lagi dari hari-hari kemarin.
Jadinya gimana nich? Upacara harus dilaksanakan tiap minggu atau nggak?
Ada atau tidak adanya upacara mingguan, kedua-duanya haruslah sama-sama menjadi pelajaran bagi kita semua. Ada satu kata yang harus senantiasa kita renungkan dalam proses pembelajaran ini, yaitu kontribusi. Apa kontribusi kita? Dan, apa kontribusimu? Kontribusi tidak sekedar kepada keluarga sendiri, sekolah, organisasi, sekte, agama, bahkan negara sendiri. Ini tentang kontribusi kita terhadap seluruh alam, mulailah dari yang terdekat! Semua kebaikan telah hadir dalam hidup kita tapi persoalannya bagaimana kita membayarnya? Berdirilah untuk sesuatu yang bermanfaat dalam hidupmu. Dan itu akan memberikan kontribusi besar dalam hidupmu untuk menghabiskan waktu. give and take. Dong..?? Maksudnya klo ada upacara ya... baris yang rapi dan jangan rame, klo gak ada upacara ya... di kelas jangan hanya tidur, ngobrol, lalu tidur lagi..., klo ngajar ya... dengan senyuman yang menyejukkan hati. karena kontribusi besar dimulai dari dalam hidup kita. Ayolah, cukup lebih baik dari hari kemarin tidak kurang. Siap untuk menghadapi masa depan? (red/aba)

2 komentar:

  1. Wisata Malang - PERTAMAXX disini sob.
    wew, setuju lah sob, suka dengan yang ini "cukup lebih baik dari hari kemarin tidak kurang"
    keep posting sob,,

    BalasHapus
  2. wahh.. . nice post.
    baca artikel terkait di
    http://pinsalabim.blogspot.com/2009/10/upacara-bendera-sebuah-kritik.html

    BalasHapus