ﻋﻥ ﺄﺒﻲ ﺳﻌﻴﺪ
ﺃﻠﺨﺪﺮﻱ ﺮﻀﻲ ﺍﷲ ﻋﻧﻪ ﻘﺎﻞ : ﺴﻤﻌﺖ ﺮﺴﻮﻞ ﺍﷲ ﺼﻟﻲﺍﷲ ﻋﻠﯿﻪ ﻮﺴﻠﻢ ﻴﻗﻮﻞ:
ﻤﻦ ﺮﺃﻯ ﻤﻨﻛﻡ
ﻤﻧﻜﺮﺍ ﻔﻠﻴﻐﻴﺮﻩ ﺒﻴﺪﻩ, ﻔﺈﻦ ﻠﻡ ﻴﺴﺗﻄﻊ ﻔﺒﻠﺴﺎﻨﻪ, ﻔﺈﻦ ﻠﻡ ﻴﺴﺘﻄﻊ ﻔﺒﻘﻠﺒﻪ ﻭﺬﻠﻚ ﺃﻀﻌﻒ
ﺍﻹﻴﻤﺎﻦ (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺴﻠﻢ.ﺍﻟﺮﻗﻢ٤٩)
Artinya: Dari Abi Said ra: Saya
mendengar Rasululah SAW bersabda: Barang siapa
yang melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan
tangan, jika tidak mampu dengan lisan, jika tidak mampu cegahlah dengan hati
dan itu merupakan selemah-lemahnya iman. (HR
Muslim)
Mungkin di antara
kita sudah sering mendengar hadis di atas, hadis
ini menjelaskan cara mencegah
kemungkaran, apabila kita
melihat kemungkaran yang ada. Apa sih kemungkaran
itu? Kemungkaran adalah suatu perbuatan atau perilaku manusia yang tidak sesuai
dengan apa yang diperintahkan Allah. Contoh
kemungkaran yang marak terjadi sekarang pencurian, pemerkosaan,
dan lain-lain. Bagaimana sih kita mencegah kemungkaran
tersebut? Di dalam hadis sudah dijelaskan tiga cara
mencegah kemungkaran yaitu dengan tangan, dengan
lisan, dan dengan hati.
Pertama dengan tangan atau secara umum
bisa di artikan dengan kekuasaan. yang dimaksudkan dengan tangan hukumnya
ada dua, yaitu fardu kifayah dan fardu ain.
Fardu kifayah merupakan kewajiban yang dilakukan oleh
sebagian. Sedangkan fardu ain apabila pada saat
terjadinya hanya ada pada dirinya sendiri, apabila
tidak ada yang bisa merubah kemungkaran kecuali orang itu sendiri. Contoh kemungkaran yang diatasi dengan
kekuasaan, apabila ada orang yang mencuri, kita sebagai orang yang memiliki
kekuasaan, baik itu pemimpin maupun orang
yang sedang berkuasa, kita wajib
menghukum orang yang mencuri tersebut, sesuai
dengan proses hukum yang belaku di Indonesia.
Kedua dengan lisan atau dengan ucapan
ataupun dengan cara teguran. Contoh,
apabila kita melihat teman kita yang sedang melakukan pencurian,
kita wajib menegur mereka maupun kita nasehati mereka, kita bisa
bilang bahwa perbuatan itu sangat tidak baik untuk dilakukan, dan kita bisa menasehati
teman tersebut.
Ketiga apabila dengan ke-2
cara tersebut tidak mampu juga, inilah cara
terakhir yang kita lakukan adalah dengan hati, maksudnya,
bila hati
merasa ada kemungkaran, maka dia tahu bahwa itu adalah perbuatan kemungkaran. Contohnya,
apabila ada teman kita yang melakukan kemungkaran dan kita
sudah mencegah
dengan ke-2 cara tersebut namun
ternyata kita tidak bisa, maka untuk cara yang ketiga ini merupakan
cara yang paling akhir yang akan kita lakukan. Karena apabila kita mencegah
dengan hati maka itu merupakan selemah-lemahnya
iman.
Sekarang, bagaimana
jika kemungkaran tersebut sudah marak terjadi di sekitar kita? Cara mencegahnya
agak sedikit berbeda dengan ketiga cara di atas, caranya
antara lain melakukan sosialisasi, menasehati, dan direhabilitasi.
Pertama melakukan sosialisasi, yang dimaksudkan disini adalah
kita melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah seperti sosialisasi tentang
bahaya narkoba ataupun tentang bahaya pergaulan bebas. Di dalan
proses ini kita dituntut untuk memberitahu akibat dan juga cara
mencegahnya
pada mereka apabila hal tersebut terjadi.
Kedua,
menasehati, setelah kita melukakan sosialisasi tapi
tidak mampu, alangkah baiknya kita kembalikan
mereka kepada orang tua maupun kerabat
yang mereka percaya untuk bisa menasehati mereka. Bisa juga meminta
bantuan kepada keluarga mereka untuk memberi motivasi kepada korban
maupun calon korban.
Ketiga,
ketika para korban tidak mampu dinasehati lagi, maka
pilihan selanjutnya adalah dimasukkan ke panti rehabilitasi dimana mereka akan
diajarkan untuk melupakan kebiasaan-kebiasaan
buruk mereka, selain diajarkan
untuk melupakan masa lalu disini juga mereka akan diajarkan kemampuan-kemampuan
untuk melanjutkan kehidupan mereka di kemudian hari kelak.
Apa
sih akibatnya apabila kita tidak mencegah kemungkaran tersebut? Akibatnya dijelaskan
dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Daud, ”Dari
Abu Bakar As-Shiddiq, menyampaikan wahai manusia sesungguhnya
kalian suka membaca ayat ini.” (QS:
Al Maidah :105). Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
manusia apabila manusia melihat dengan mata kepalanya
sendiri orang yang berbuat dzalim tidak akan mengambil
sikap kepada orang yang berbuat dzalim, maka
Allah akan memberikan kepada mereka siksa/adzab secara umum kepada mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar