Rabu, 12 Juni 2013

Wajibkah Kita Amar Ma’ruf Nahi Mungkar?


ﻋﻥ ﺄﺒﻲ ﺳﻌﻴﺪ  ﺃﻠﺨﺪﺮﻱ ﺮﻀﻲ ﺍﷲ ﻋﻧﻪ ﻘﺎﻞ : ﺴﻤﻌﺖ ﺮﺴﻮﻞ ﺍﷲ ﺼﻟﻲﺍﷲ ﻋﻠﯿﻪ ﻮﺴﻠﻢ ﻴﻗﻮﻞ:
 ﻤﻦ ﺮﺃﻯ ﻤﻨﻛﻡ ﻤﻧﻜﺮﺍ ﻔﻠﻴﻐﻴﺮﻩ ﺒﻴﺪﻩ, ﻔﺈﻦ ﻠﻡ ﻴﺴﺗﻄﻊ ﻔﺒﻠﺴﺎﻨﻪ, ﻔﺈﻦ ﻠﻡ ﻴﺴﺘﻄﻊ ﻔﺒﻘﻠﺒﻪ ﻭﺬﻠﻚ ﺃﻀﻌﻒ ﺍﻹﻴﻤﺎﻦ  (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺴﻠﻢ.ﺍﻟﺮﻗﻢ٤٩)



Artinya: Dari Abi Said ra: Saya mendengar Rasululah SAW bersabda: Barang siapa yang melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangan, jika tidak mampu dengan lisan, jika tidak mampu cegahlah dengan hati dan itu merupakan selemah-lemahnya iman. (HR Muslim)                               

        Mungkin di antara kita sudah sering mendengar hadis di atas, hadis ini menjelaskan cara mencegah  kemungkaran, apabila kita melihat kemungkaran yang ada. Apa sih kemungkaran itu? Kemungkaran adalah suatu perbuatan atau perilaku manusia yang tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah. Contoh kemungkaran yang marak terjadi sekarang pencurian, pemerkosaan, dan lain-lain. Bagaimana sih kita mencegah kemungkaran tersebut? Di dalam hadis sudah dijelaskan tiga cara mencegah kemungkaran yaitu dengan tangan, dengan lisan, dan dengan hati.
        Pertama dengan tangan atau secara umum bisa di artikan dengan  kekuasaan. yang dimaksudkan dengan tangan hukumnya ada dua, yaitu fardu kifayah dan fardu ain. Fardu kifayah merupakan kewajiban yang dilakukan oleh sebagian. Sedangkan fardu ain apabila pada saat terjadinya hanya ada pada dirinya sendiri, apabila tidak ada yang bisa merubah kemungkaran kecuali orang itu sendiri. Contoh kemungkaran yang diatasi dengan kekuasaan, apabila ada orang yang mencuri, kita sebagai orang yang memiliki kekuasaan, baik itu pemimpin maupun orang yang sedang berkuasa, kita wajib menghukum orang yang mencuri tersebut, sesuai dengan proses hukum yang belaku di Indonesia.
        Kedua dengan lisan atau dengan ucapan ataupun dengan  cara teguran. Contoh, apabila kita melihat teman kita yang sedang melakukan pencurian, kita wajib menegur mereka maupun kita nasehati mereka, kita bisa bilang bahwa perbuatan itu sangat tidak baik untuk dilakukan, dan kita bisa menasehati teman tersebut.
        Ketiga apabila dengan ke-2 cara tersebut tidak mampu juga, inilah cara terakhir yang kita lakukan adalah dengan hati, maksudnya, bila hati merasa ada kemungkaran, maka dia tahu bahwa itu adalah perbuatan kemungkaran. Contohnya, apabila ada teman kita yang melakukan kemungkaran dan kita sudah mencegah dengan ke-2 cara tersebut namun ternyata kita tidak bisa, maka untuk cara yang ketiga ini merupakan cara yang paling akhir yang akan kita lakukan. Karena apabila kita mencegah dengan hati maka itu merupakan selemah-lemahnya iman.

        Sekarang, bagaimana jika kemungkaran tersebut sudah marak terjadi di sekitar kita? Cara mencegahnya agak sedikit berbeda dengan ketiga cara di atas, caranya antara lain melakukan sosialisasi, menasehati, dan direhabilitasi.

        Pertama melakukan sosialisasi, yang dimaksudkan disini adalah kita melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah seperti sosialisasi tentang bahaya narkoba ataupun tentang bahaya pergaulan bebas. Di dalan proses ini kita dituntut untuk memberitahu akibat dan juga cara mencegahnya pada mereka apabila hal tersebut terjadi.
        Kedua, menasehati, setelah kita melukakan sosialisasi tapi tidak mampu, alangkah baiknya kita kembalikan mereka kepada orang tua maupun kerabat yang mereka percaya untuk bisa menasehati mereka. Bisa juga meminta bantuan kepada keluarga mereka untuk memberi motivasi kepada korban maupun calon korban.
        Ketiga, ketika para korban tidak mampu dinasehati lagi, maka pilihan selanjutnya adalah dimasukkan ke panti rehabilitasi dimana mereka akan diajarkan untuk melupakan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka, selain diajarkan untuk melupakan masa lalu disini juga mereka akan diajarkan kemampuan-kemampuan untuk melanjutkan kehidupan mereka di kemudian hari kelak.

Apa sih akibatnya apabila kita tidak mencegah kemungkaran tersebut? Akibatnya dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, ”Dari Abu Bakar As-Shiddiq, menyampaikan wahai manusia sesungguhnya kalian suka membaca ayat ini.(QS: Al Maidah :105). Saya mendengar Rasulullah SAW  bersabda, Sesungguhnya manusia apabila manusia melihat dengan mata kepalanya sendiri orang yang berbuat dzalim tidak akan mengambil sikap kepada orang yang berbuat dzalim, maka Allah akan memberikan kepada mereka siksa/adzab secara umum kepada mereka.                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar